Friday, June 25, 2010

Bapa tidak memberi pahala atau hukuman

Begitu terhenyak mendengar kotbah hari ini....

"Bapa kita adalah Bapa yang luar biasa..."
BUkan karena mukjizat penyembuhan, mukjizat pemulihan atau mukjizat membuat orang buta melihat, orang tuli mendengar atau orang bisu berbicara. Bukan juga karena berkat-berkat jasmani atau rohani yang kita setiap hari atau pendampingan-Nya setiap saat....

Tetapi....

Terlebih karena kemurahan hati-Nya yang luar biasa, yang melebihi batas rasionalitas manusia...
Kemurahan hati dan kerendahan hati yang ditunjukkan dengan mau mengulurkan tanganNya untuk setiap (ingat SETIAP) anak-Nya yang mau kembali ke Bapanya....

Kemurahan hati untuk mengorbankan putra-Nya untuk kita, kemurahan hati untuk tidak pilih kasih.

Lebih terhenyak dan tertegun lagi setelah mendengar...

"Bapa tidak pernah menjanjikan pahala untuk kita yang setia padaNya atau hukuman bagi yang tidak taat padaNya, tapi dia hanya mengupayakan PENYELAMATAN bagi semua anak-anakNya yang MAU untuk diselamatkan (baca : bertobat dan berdamai dengan Bapa)..."

Semua ini tertuang pada cerita "Si Anak yang Hilang"

Dimana Si Bungsu pergi meninggalkan Bapanya untuk menghamburkan seluruh harta bagiannya dengan pelacur2, namun saat bencana datang dan semua hartanya habis dan dia menjadi lebih kelaparan dari orang2 suruhan Bapanya.

Di saat seperti itu, bungsu kembali pada Bapanya dan sang Bapa menyambutnya dengan penuh sukacita dan berpesta serta mengatakan "Anakku sudah mati dan dia hidup kembali dengan pribadi yang baru"

Di sisi lain si Sulung merasa iri hati dan dengki karna Sulung yang selama ini setia dan sangat penurut tidak pernah dibuatkan pesta sedemikian rupa..

Kita manusia, pasti memiliki sifat seperti Si Bungsu yang "kemeruh" alias sok tauuu, sok yesss, kemenyek seolah2 bisa hidup sendiri. juga sifat seperti Si Sulung yang iri, dengki, pemarah...

Tapi Bapa adalah Bapa yang luar biasa...Bapa tidak pandang bulu dalam upaya penyelamatan-Nya yang begitu besar...Tugas kita cuma satu, satu tok til....MAU!!!

Silahkan diterjemahkan sendiri "MAU" itu yang bagaimana.....

"aku kangen..."

Masih keinget gimana aku bangganya pamer ke temen2 gimana bagusnya, indahnya, bersihnya pantai disini...dengan gaya sok2an aku tag beberapa foto ke temen2...

but....
this is exactly what i felt when i was there, Natsepa Beach...

Kurang lebih 30 menit perjalanan dari kota ke pantai...berangkat dengan cerah ceria guna menutupi kegundahan yang melanda...coz it was my first time to visit beach after 1 oktober 2005....

Mobil terus melaju dan sampailah di pantai yang konon dikatakan paling indah di Ambon...
and the rumor was right, bagussssssss banget pantainya...

tapi miriiiisssss dan merinding banget deh aku waktu sampai disituu...bukan merinding karna takjub akan keindahan karya Tuhan, tapi merinding karena memori otak-ku "terpaksa" memutar kembali ke saat "kapan terakhir kali aku ke pantai".

I suddenly missed someone...seseorang dari masa lalu yang menyimpan berjuta kenangan dan pembelajaran dari arti sahabat yg mendalam...
Aku baru sadar, ternyata ada secuil hatiku yang kau bawa pergi bersamamu...

Kus, aku kangen...kangen jekk....sontoloyoooo...
aku ngerti kamu pasti wes hepi and hepi disana...

Asuuuu, omahmu pasti apik saiki...kamu gak kawatir patah hati, kamu gak kawatir ditolak cewek, kamu gak kawatir gak duwe duit, gak kawatir kelaparan, kamu gak kawatir dirasani, gak kawatir didadekno bahan gosiiippp....
Kamu aman, kamu tentram...kamu gak kawatir kesepian, km gak kawatir gak oleh jodoh...

Kus...aku mek kangen...aku miris liat pantai krn aku malu, aku gengsi buat ngaku kalo aku kangen pol....
Kus...ket mau aku mbulet....tapi intine "aku kangen....."

RIP : Fransiskus Donny (17 juni 1984 - 1 oktober 2005)