Monday, September 26, 2011

2 menit "bersama" pria kecil itu


Thanks God, it's Friday, weekend has come! YES!

Setelah hampir 2 minggu hidup dalam ketidakpastian, kekawatiran, ketakutan, akhirnya hari ini semua bisa kembali tampak "normal". Setelah bentrok kecil yang kembali diduga dikaitkan (dikaitkan ya, bukan terkait, saya takut salah) dengan isu SARA.

Lagi? Ya! Lagi!

Setelah apa yang terjadi beberapa tahun silam, yang membuat kedamaian Tanah Pattimura ini sedikit tercoreng, yang membuat rekan-rekan sebaya saya dulunya sempat “hampir” kehilangan masa depannya, yang membuat negara-negara lain memberlakukan travel warning untuk para warganya untuk tidak datang ke kota yang ke-eksotik-an pantainya tidak diragukan lagi ini, yang membuat pudar semangat Pela Gandong, yang menorehkan luka yang begitu mendalam, yang mungkin bisa termaafkan namun tidak untuk terlupakan.

Hari itu, hari Jumat, seperti biasa, pulang kantor, saya cari nunutan untuk pulang ke asrama. Dalam perjalanan pulang dengan mobil kantor, tepat di lokasi kejadian bentrok beberapa minggu lalu, kembali terjadi “ribut-ribut”. Orang-orang, bapak-bapak, ibu-ibu, tua-muda, anak-anak, oma-opa, semua yang ada di jalan itu LARI! Lari ke arah yang menjauh dari Trikora (tempat terjadinya peristiwa memprihatinkan itu). Semua pemilik toko di sekitar jalan itu sontak menutup tokonya dan hanya mengintip-intip dari balik jendela. Bahkan, saya lihat banyak orang yang lari sudah lengkap dengan bawaan-nya (baca: koper, tas ransel, bahkan ada yang bawa kompor!).

Sebenarnya, bukan itu yang mau saya sampaikan, namun ada satu kejadian singkat yang juga cukup membekas di ingatan saya. Ketika orang dengan paniknya berlarian, saya berpapasan dengan seorang anak laki-laki, kira-kira usianya 10-11 tahun, dengan membawa tas ransel hitam besar dia lari, sambil terus menggandeng adiknya yang juga laki-laki, kira-kira 6-8 tahun umurnya.

Ayo, ale lari capat sadiki!” teriak sang kakak, “Bapa mana? Katong tunggu Bapa dolo…” rengek sang adik yang sambil menahan tangisnya. Tak ketinggalan, si adik juga kewalahan dengan backpack hitam yang kira-kira2 besarnya setengah dari badannya. Si kakak tidak sabar menyeret sang adik, dan saat itu sepertinya dia sadar kalau saya memperhatikan dia. Dia berhenti, menatap saya, lalu melanjutkan lari dan menyeret adiknya lagi.

Kejadian itu tidak lebih dari 2 menit, namun setelah beberapa hari. Saya baru sadar, apa arti dibalik tatapan itu. Jauh kedalam bola mata hitamnya yang kecil dan jernih, ada banyak tanya yang mungkin saja saya salah dalam menginterpretasikannya. Tapi setidaknya, inilah mungkin ingin dia sampaikan kepada saya, kepada orang-orang dewasa yang bertikai, kepada para provokator yang tidak bertanggung jawab, kepada orang-orang yang mudah terprovokasi, dan kepada kita semua.

“Kenapa sih orang besar berantem?

Kenapa sih orang besar lempar-lempar batu dan botol?

Kenapa orang besar kok bakar-bakar rumah?

Kenapa sih Bapa dan Mama bilang saya tidak boleh main lagi diluar?

Kenapa saya kok tidak boleh pergi ke sekolah?

Kenapa di sekolah kok teman-teman yang datang cuma sedikit?

Kenapa Ibu guru tidak masuk dan mengajar?

Kenapa Mama bilang cuma makan Supermi saja karena ikan dan sayur mahal?

Kenapa sih kok tidak boleh tidur dirumah?

Kenapa kok banyak sekali pak polisi dan pak tentara?

Kenapa kok tank-nya pak tentara mondar mandir?"

“Aku pingin main lagi diluar sama teman-teman.

Aku pingin ke sekolah lagi, aku janji aku bakalan rajin mengerjakan PR.

Aku pingin bilang ke oom-oom jangan suka berantem, jangan suka main lempar batu, nanti kalau kena kepala bisa berdarah, jangan main bensin dan korek lagi, karena kata Bapa bisa kebakaran.

Aku kasihan lihat pak tentara dan pak polisi harus jaga siang dan malam. Pasti teman-temanku yang Bapa-nya tentara kangen deh dengan papa-nya.

Aku pingin bilang ke Mama kalau aku pingin makan ikan dan sayur lagi, boleh tidak ya aku bilang ke tante penjual sayur supaya jangan mahal2 kalau jual sayurnya.

Aku pingin jadi tentara saja biar bisa jaga Mama dan Bapa dan teman-temanku.”


Tidakkah orang-orang yang tidak menginginkan kedamaian di negeri ini sedikit saja terketuk hatinya?

Haruskah masa depan penerus bangsa ini dipertaruhkan hanya untuk kepentingan atau kebodohan segelintir orang?

Apa yang saya lihat di mata pria kecil itu hanya satu dari jutaan pasang mata yang masih punya cita-cita dan harapan serta tulang punggung bangsa ini puluhan tahun mendatang. Bukankah sekarang tanggung jawab kita untuk membuka kesempatan bagi mereka, bukannya mengubur hidup-hidup mimpi mereka. Jangan biarkan perbedaan menghalangi cita-cita bangsa ini.

Tuesday, September 20, 2011

There's always first step for every single thing in life


It was beyond my expectation that many days in this month would be my other precious moments (because every moment in my life is precious), and it is one of the best and scracest in life..many things happened which had opened my mind widely and give a big impact to the way i think, the way i face problems, the way i decide and the way to start anything..

I believe, there must be some great people behind our succes. They could be parents, husbands, wives, boy/girlfriends, teachers...Even they could be a person that you even never guessed before that he/she would gonna be someone who has big role behind your success. Someone whom you never met before, came and gave opportunity like lotteries.

I also believe that there's always the first for anything.. First time to speak and walk for babies, to love and break-up for teenagers, to deliver babies for mothers, and many more.
It is the same as our succes, there must be the first step to start. If you could not find it yet, you have to try to find it. Catch all the opportunity which come to you. Do not ever think that you can't! Everybody can if they want. Stop thinking "How if i fail?", "What will people say if i fail?"!! it is normal if those kind of thoughts come into our minds. And all i just can suggest you is just ignore it! Why we must care to somebody or people who maybe do not care about you. Who (maybe) just want to make us down because they're jealous with all our succes and....LUCK...

Sometimes i think, people can reach their success after they had passed so many constrains and failures. Thomas Edison for example, he had to try more than 1 thousand experiments till he had invented light bulb. But, look my idol, David Cook, or Justin Bieber, they never predicted before that they would be superstar whom every silly girls will scream out loud when they meet them both..

From those two cases, i just want to say that success do not only require hard work, patience, knowledge, experience, dicipline, and struggle but sometimes LUCK is also needed...
LUCK means that we can use and explore the opportunity that is given to us well and wisely. God gives opportunities through people around us or even very new people.

God already gave me "my first time" which was delivered by somebody who never i predicted before even never talked before. And it has been started since God has placed me here, thousands kilo's from the place where all my beloved parents, brothers and sisters, and best friends live.. He has plans for me by placing me here. I thought that it would be hard, far away from parents whom i was always with...Far away from friends who we always chill out, share happiness and sadness....
That was what i thought, but it all changed...God put me far away from them, but it is because God wants me to get closer to my "success" which is prepared here..

This is my first time being far away for my parents and being my first step for reaching my success at once. It wasn't difficult at the beginning, but it's not easy to increase or even just maintain..
It depends on us, whether we realize or not that it was our first step. Lucky, if you realized it so you would have maintained it..
It push me to be more creative, push me to learn, to read, to find out, to ask and push me to break the habbits...Push me to become not just an ordinary but extraordinary...God trust me to hold it...

So, rise from your desk! Reach your dream! Find your first step! Keep it up! Create work! Dont wait for an order! Work for God not for money! Money will come after your real hard works! and dont stop dreaming!

Surat Cinta Buat Papa


Dear Papa,

Gimana kabar bunga-bunga dan pot-pot kesayanganmu? Udah beranak pinak belom? Ato udah pada ambruk kena bola mainannya Etus? Ato sudah dicakar-cakar ama Nana? Hahaha... Oh ya, terus burung perkututnya juga apa kabar? Masih bertengger di singgananya (baca:ruang tamu rumah).. Haduhh...pasti makanannya pada berhamburan ke ruang tamu dehhh..kotor donk... :P

Btw, Pa, ga kerasa ya...waktu cepet banget..rasanya masih baru kemaren Papa anter jemput Ani dan Kayong sekolah naik Astrea Biru. Hujan, panas, angin, jauh, dekat, kita tetep bonceng tiga, bonceng empat malah kalo sama2 Mama. Kemanapun Ani mau pergi, Papa dan Astrea biru selalu setia nganterin kemana2. Yaaa...meskipun sering ngomel2 nganterinnya...selalu marah2...tapii..teteeeppp, ke ujung dunia manapun tetep diantar dan dijemput.

(Bentar pa...ani ambil tissue dulu..hehehe...terharu juga inget2 masa itu)

There are so many sweet memories, between me and you, Pa... Meskipun papa dulu sering marah2 dan pukul pantat pake rotan kalo nilai ulangan jelek, tapi baru sekarang loh aku tau..that was all for my good...

Inget nggak, pa...yang waktu itu Ani mencongak perkalian, waktu kelas 2 SD, Ani dapet nilai 2 (istilah Papa nilai bebek).

Papa hukum Ani, menghitung bintang-bintang di langit, sampai habissssss.....which is impossible.. :D

Aku sebel en marah loh waktu itu sama Papa, tapi dengan gitu aku jadi (terpaksa) terpicu buat belajar. Benernya waktu itu aku bisa perkalian juga gara2 males aja disuruh ngitung bintang...gila ajaaa Pa....capek tau ndangak terus...hehehe...

Tapiii Pa...ini aku bukan mau mengumbar didikan militer papa dulu loh yaaa...yang ternyataaaa...semua itu bikin aku jadi "anak jalanan" (baca:anak yang tahan banting, ga gembeng, adaptable, berani, sportif, ga gampang tersinggung, mandiri, perkasa, manol, macho, pinter, dan semua sifat yang dimiliki oleh para pemimpin2 besar dan orang2 terkenal).

Dan aku juga sadar dan aku yakin, ayah2nya Soekarno, Habibie, Sri Mulyani, Obama dan orang2 besar lainnya, beliau semua pasti kayak Papa.

Dengan segala keterbatasan yang papa punya, lengkap dengan cibiran-cibiran orang, pertengkaran-pertengkaran dengan mama, papa berhasil menjadikan aku manusia seperti sekarang ini. Yaaa...aku belum jadi apa2 sih..tapi dengan restu dan doamu, one day, i'm sure that i will become someone... Makanya papa jaga kesehatan ya, biar bisa terus doain Ani...terus bisa anterin Ani naik astrea biru lagi, kalo ani pelantikan jadi menteri kek, dirjen kek ato cuma jadi kepala sekolah SD inpresss di pelosok desa kekkk...i just want you to be there, accompany me...

Pa, jaim juga sih sebenernya mau ngomong gini..habisnya ga pernah sih...dan enggak kita banget ya Pa...

Tapi Ani takut telat aja, I just wanna say that I love you so much Pa...and i just wanna say thanks...

Thanks udah jadi srimulat dirumah, dikala semua tegang, suntuk, Pa mesti nongol dengan segala keculunanmu...dan mimik muka khas ala Pak Meyer. hahahaha

Thanks udah jadi "sopir pribadiku" selama 25 tahun hidupku, sekarang aku udah merantau dan harus nyopir sendiri...tugas papa kan cuma kasi SIM A, SIM C dan SIM B kalo perlu... :P

Thank udah bikin aku berani NAMPAR temen cowokku yang badannya 2 kali lebih gede dari aku, gara2 dia semena-mena menghinamu di depan kelas...

Thanks udah bikin aku bermental baja dan berfisik gatot kaca.

Thanks sudah mengijinkan anakmu ini marantau jauhhh..

Thanks udah jaga mama dan kita semua selama ini...

Thanks pa....thanks for everything Pa..

Tugasmu sudah usai Pa...sekarang biar gantian Ani, yang anter2 papa, jemput papa. Ani janji gak akan ngomel lagi gara2 papa beli bunga, pot segala macem model. Ani juga ga akan kawatir lagi kena flu burung cuma gara2 burung dan ayam piaraan papa...Only thing Pa...please just take care of yourself when i am far away from you...

Happy Birthday Pa....

(Kali ini kita makan dimana?hehehehe...)

Sweet kisses from ur daughter di tanah perantauan...

Thanks For Breaking My Heart

i heard this story from my friend's friend when i was attending Holy Mass this evening....
so touching but i more feel being quipped by this story..and much more worry that it will happen to me...
hehehe...

this is the story...

"My name is Elizabeth..God has made my life so wonderfull with every single grace that i've achieved. But the most important thing is He had sent an "angel" who at the beginning i thought he broke my heart and destroy my future already... I was wrong...i was totally wrong... This "angel" named Daniel. He was my ex-boyfriend...we broke up because he chose another woman to accompany him in life... and I, the one who were being with him in sadness or happiness, tears or laugh, wasn't chosen...
he cheated me...he cheated me in the worst way...

I was so disappointed...i asked to God "why me?"...i asked that question for many times, in every prays, in every breath that i took...i thought that it would become the end of my life...

buuut...what we'd planned was not God's...

times went by...

and now...this my 14th years being God's "pride"...
i've devoted my life for God by being a nun...
i've chosen my "prince" who wil never, WILL NEVER, hurt me...
who will never cheat me...who will never leave me for official trip or sumthing...

I've been CHOSEN!!!

Daniel came in my Perpetual Vow celebration, and he said sorry for all the things that he'd ever done to me...i told him that i forgave him before he asked for it....and i said : THANKS FOR BREAKING MY HEART, SO I KNOW WHAT EXACTLY I WANT IN LIFE...MAYBE GOD USE YOU TO SHOW MY WAY...."

weeeewww....i hope i'm not that lucky till i get that grace...but who knows...only God knows....