Sunday, January 6, 2013

Tuhan, Kamu pasti bercanda!

Kamis, 3 Januari 2013
12.19 WIB

"Mbak specimennya sdh jadi, diambil besok ta? Rumah sampeyan dimana se?"

Yiipppiee..sumpah!! Dari bulan lalu, tahun lalu juga sih, SMS itu bener-bener jadi SMS yang ditunggu. Melebihi dari apapun. Bermula dari keputusan saya dan seseorang, sebut saja Parjo, untuk mengakhiri kisah lama dan hendak memulai dengan kisah yang baru untuk hidup bersama. Nah, mau tidak mau Hukum harus menjadi pihak ketiga di antara kami. Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk me-legal-kan hubungan kami. Sungguh luar biasa...dan nista! Hahaha.. Hush! Cangkem!

Mulailah saya pergi kesana kemari, tanya kesana kemari, sampai pada akhirnya mulai saya bergerak dengan  semua bekal yang saya punya. Dari pengalaman saya mengurus segala sesuatu-nya (tanpa bantuan calo atau siapa pun), saya mendapati sistem di Endonesa ini sungguh rapi dan sangat baik. Tapiiiii, iya lah ada "tapi"-nya, masih banyak oknum yang tidak meng-indah-kan sistem itu, Sungguh disayangkan. Kalau saja mereka cermat dan tepat mengikuti sistem, semua pekerjaan akan selesai tepat pada waktunya. Mereka senang, masyarakat senang. Namun apa boleh buat, budaya dan ritme kerja yang lambat dari generasi (maaf) tua memang sudah mendarah daging. Budaya kerja hampir menggerus kemajuan sistem yang praktis dan taktis. Namun, bisa saya katakan, tidak pada semua institusi, lini atau bahkan oknum hal tersebut terjadi. Masih banyak institusi yang sungguh mengindahkan reformasi birokrasi. Mungkin saya lagi apes, makanya bisa terjebak dalam lautan keruwetan birokrasi.  Sebagai contoh, di kota saya tinggal yang notabene bukan kota kecil, dibutuhkan waktu 7 minggu dan 3 hari untuk pengurusan kutipan kedua atas surat kelahiran saya. Padahal di salah satu kabupaten yang tidak begitu besar, hanya butuh waktu 2 hari. Kebayang gak? Dengan sistem komputerisasi dimana akses internet dimana-mana, lagi-lagi kinerja kaum urban masih patut dipertanyakan. Well, forget this part! No longer my businees. Hahaha.. Tapi, itu bagian pertama yang membuat saya berpikir "God must be kidding me!". Hahaha

Kembali ke sms tadi, begitu mendapat SMS keramat itu, ingin hati saya untuk segera membeli tiket untuk terbang ke Jakarta, yang kata temen saya adalah kota yang penuh kepalsuan. Jadi, keesokan harinya saya bisa segera mengurus segala sesuatunya. Namun, salah satu temen baik saya bilang "Ndak usah, ngapain jumat2 ngurus. Senin aja.". Bener juga kata dia. Jadilah saya beli tiket untuk terbang di hari Minggu. Sesampai disana, puji Tuhan ada teman saya yang berbaik hati mau menampung saya. Pas sampai di-kost-an dia, saya mandi dan biasalah basa basi dulu ama teman-teman kost yang lain. Nah, siap menuju "God must be kidding me part II". Salah satu teman kost temen saya bilang, kalau salah satu kantor kementerian X kebakaran. Eeeeeaaaaaa!! Eng ing eng!!! Itu kan kantor yang mau aku datengin besok! Sungguh oh no! Tapi untungnya, saya dianugerahi karunia kesabaran tingkat hampir dewa, jadi saya putuskan untuk tetap pergi keesokan harinya. Toh, di kementerian itu ada banyak gedungnya. Mungkin juga bukan gedung bagian yang mau saya datengin yang kebakaran.

Keesokan harinya... (Senin, 7 Januari 2013 09.46 WIB)
Semakin meyakinkan saya, I hate this city. Hahaha.. Macet dimana-mana. Heran, demen banget yak orang mengadu nasib disini. Lagi-lagi, their choice! No longer my business. So, berangkatlah saya pake busway, turun, jalan kaki, oper kopaja. Tibalah saya di kementerian yang posisinya ada di daerah Kuningan ini. Dengan menyungging senyum semanis-manisnya, berharap bukan gedung "itu" yang kebakaran, masuklah saya ke kompleks perkantoran yang asri itu (lebih asri dari kementerian saya dulu..hahaha). Sesuai dengan petunjuk dari mbah Google saya menuju ke pintu utara dan mencari gedung "itu". Terperanjatlah saya ketika melihat puluhan polisi lagi duduk dan berdiri dan beberapa lagi ngopi di depan gedung "Direktorat Administrasi dan Umum". Dan, guess what? Ada police line di sekeliling gedung yang "itu". Oh no! Such a nightmare! Yak! Ternyata gedung "itu" yang terbakar. Bergumam dan tertunduk lesu. Saya balik ke kost-an temen saya. Di busway saya berpikir. Mungkin Tuhan emang lagi bercanda. Tapi saya suka candaan Tuhan kali ini. He knows much better than me. Bayangkan kalau saya ngotot submit semua dokumen saya hari Jumat, I would never know what would happen. Mungkin surat kelahiran saya yang dibuat hampir 2 bulan lamanya itu ikut terbakar. Atau mungkin entahlah...Noone knows. Mungkin saat ini, semua urusan saya jadi terhambat. Tertunda. tapi saya percaya. There must be a reason. Maybe God is really kidding me, or maybe He is not...

7 Januari 2013
Cikoko Barat - Jakarta
10.55 WIB

No comments:

Post a Comment