Bienvenue à Paris, Mademoiselle.. uppss.. Madame!!
|
Numpang narsis.. |
7 Maret 2014, hari yang saya tunggu sudah lebih dari 2 bulan. Akhirnya, Parissssssssssssssss, I'm comiiinggg! Berawal dari hadiah istimewa dari Si Parjo di hari Natal tahun kemarin. "A trip to Paris with your lovely husband." Kira-kira begitu tulisan di selembar kertas yang digulung seadanya plus dibungkus seadanya pula. Tapi isinya? Istimewa.. :) Dan mumpung masih hangat dalam ingatan saya, mending buruan saya tulis. Maklum penyakit "lupa" saya suka kambuh. Meskipun sebenarnya sudah banyak blogger yang menuliskan pengalamannya berikut tips-tips selama di Paris, tapi saya tetap berbagi cerita dalam tulisan ini lebih untuk dokumentasi pribadi. So, here we go!!
How to get and where to stay there?
|
Holiday Inn Hotel
(dok. tronela.blogspot.com) |
Kali ini kami rencanakan sendiri semuanya. Mulai dari booking tiket pesawat, hotel, bikin itinerary plus mempelajari peta jalur-jalur Metro di pusat kota Paris. Di jaman serba internet ini semua serasa jadi mudah. Tiket pesawat dan hotel juga begitu. Tinggal click-click-click, semua beres. Kami mendapat tiket pesawat Air France Hamburg-Paris dengan tarif mini pulang-pergi untuk 2 orang seharga 211,58 €. Apa itu tarif mini? Bisa dilihat disini
Mini Price Air France. Yang jelas tidak ada free luggage. Waktu itu kami membawa 1 luggage, jadi harus bayar extra-baggage sebesar 15 €. Nah, sekarang tentang where to stay in Paris? Setelah berhari-hari semedi cari-cari hotel sesuai budget, akhirnya dipilihlah Holiday Inn Hotel di daerah Gare de Lyon kota Paris. Hotelnya bersih dan bagus, lokasinya strategis karena cuma 5 menit jalan kaki dari stasiun Gare de Lyon. Jadi akses kemanapun sangat mudah. Di sekitarnya pun banyak bar, restoran dan bakery. Ada juga beberapa mini market, tapi harganya bikin jantungan. Hahaha.. Anyway, karena sudah banyak sekali review tentang hotel ini di Trip Advisor (klik disini:
Holiday Inn Paris Bastille) atau link ini
Holiday Inn Paris, jadi saya ga perlu bahas lagi deh. Hehehe...
How to go around Paris?
Metro atau RER! Pasti semua orang akan merekomendasikan hal yang sama. Semua titik yang pingin saya kunjungi bisa dijangkau dengan metro.
Opo iku metro? Metro ngono iku sejatine yo sepur. Kalo pingin tau jelasnya, ya
monggo di-google. Hehehe.. Baik dari bandara ke pusat kota maupun selama berputar-putar di pusat kota, saya menggunakan metro/RER. One-way tiket dari bandara Charles de Gaulle adalah seharga 9,75€/org. Ada 2 cara untuk beli tiket metro ini, bisa melalui ticket-automat atau beli langsung di loket. Nah, ini nih tips yang penting nih, kalau mau beli tiket metro via mesin, siapkan kartu kredit atauuuuu uang receh yang banyakkkk... Karena mesin tidak menerima pecahan uang kertas. Jadi, kalau saran saya, mending beli di loket aja. Si Parjo juga kurang begitu nyaman menggesekan kartunya kalau untuk fasilitas umum macam gitu. Jadi, mending beli di loket sekalian tanya line nomor berapa metro yang ke arah Paris. Hehehe...
Untuk jalan-jalan keliling Paris, saya menggunakan Tiket Mobilis yaitu tiket harian seharga 6,80€/org . Dengan tiket ini saya bisa kemana-mana tanpa harus beli tiket lagi, lagi dan lagi. Namun, tiket seharga ini hanya bisa digunakan di zona 1 dan 2. Tapi itu aja udah cukup kok, karena rata-rata tujuan wisata berada di kedua zona ini. Ada juga yang namanya
Paris Visite Pass, ini sama aja, tiket harian untuk metro/RER juga, hanya lain harga dan ada poin plusnya, yaitu jika berkunjung ke museum-museum akan mendapat potongan harga dengan menunjukkan Paris Visite Pass. Hanya saja tiket jenis ini tersedia dalam bentuk paket 1 day ticket, 3 days ticket atau 5 days ticket. Zona-nya juga bisa dipilih berdasarkan paket-paket tersebut. CMIIW.
|
Peta Metro/RER Paris
(courtesy: Google) |
|
Contoh oneway ticket dan ticket mobilis
(dok. tronela.blogspot.com) |
Hal terpenting lagi adalah jangan lupa minta peta metro di loket tiket atau loket informasi. Dengan ini kita bisa melihat line mana atau metro nomor berapa yang sesuai daerah tujuan kita. Semua line-nya sangat jelas. Dibedakan dengan warna dan nomor. Terkadang untuk ke satu tempat tertentu, kita harus oper atau ganti line. Perhatikan juga arah/destinasi line tersebut. Hehehe..pernah sekali kami berdua salah arah, jadinya kami menuju ke arah yang berlawanan. Alhasil, harus turun dan putar balik deh. Hahaha.. Ohya, sedikit komen agak nyentil. Menurut saya stasiun-stasiun maupun kereta bawah tanah di Hamburg lebih bersih daripada di Paris. Hehehe.. No offense, hanya pendapat pribadi.
bersambung.... Bonjour France, Salut Paris! (part 2)
No comments:
Post a Comment