Baca sebelumnya Bonjour France, Salut Paris! (part 1)
Kalau dibilang Paris adalah salah satu kota ter-romantis di dunia, saya rasa ada benarnya. Bersyukurnya saya bisa ke Paris untuk pertama kali dalam hidup saya bersama Si Parjo, my beloved one. Sebelumnya, saya OOT dulu deh. Omong-omong, emang kenapa Parjo pilih Paris, bukannya Roma atau Barcelona atau entahlah itu. Ternyata, dia tau juga kalau suka saya suka nonton sinetron "Love in Paris" via Youtube. Hahaha.. Jadinya, terlintaslah ide untuk "memberangkatkan" bojonya ini ke Paris.
Sudah..sudah! Balik ke topik, Paris! Romantis? Iya! Apalagi perginya berduaan. Hahaha.. Dan satu lagi, pusat fashion dunia. Hadeh! Iya banget! Heterokultural? Iya! Hampir semua warna kulit ada disini, mulai dari yang putih, coklat emas kayak Beyonce sampe yang hitam yang lebih legam dari saya juga ada. Dont mean to be racist, but it's the fact. I'm black too, though. Hehehe.. Semua tingkat "kebelok'an" mata ada disini. Mulai dari yang sipit sexy(mungkin para expat-expat Jepang atau Korea atau entahlah) sampai mata indah besar, pernah saya lihat disini. Dan banyak mix-marriage yang anak-anaknya aduhhhhhh super cute! Ngomong soal fashion, memang agak katrok saya. Tapi, semua merek tas atau baju atau sepatu yang biasanya bisa kalian-kalian pesen via online dengan kualitas KW jongkok sampe KW super, dipajang super elegan di etalase-etalase kaca di sudut-sudut jalan. Hahahaha.. Bahkan ada satu jam tangan, yang harganya bisa untuk tiket mudik saya ke Indonesia sebanyak 50 kali. IYA!! 50 kali, kalau setahun 2 kali mudik, itu jam bisa mbandani saya mudik untuk 25 tahun ke depan. Bayangkan!!! Edan!! Sopo sing tuku yo? Hahaha... Sayang saya cuma bisa nonton doank, ga kuat belinya bok. Kuat pun, idih, ogah ah beli, mending buat nge-trip ke lain tempat dah. Tapi kayaknya ga bakalan pernah kuat. Hahahaha...
Udah ah.. Yuk lanjut ceritanya...
Where to go? What to see?
Menara Eiffel. Kalau bicara soal Paris, pasti tidak lepas yang namanya Menara Eiffel. Menara setinggi 324 meter ini memang ikon kota Paris. Sedari berangkat, saya sudah mewanti-wanti Si Parjo untuk nanti moto-in saya pas di Eiffel dari berbagai sudut dan posisi. Hahahaha... Awalnya saya mikir, duh pasti kelihatan ndeso. Apalagi pose yang megang pucuk-nya Eiffel. Pasti dikira ndeso banget. Eh ternyata, buanyaaaakkk yang begitu. Hahaha... Untuk menuju ke Tour Eiffel, bisa menggunakan metro nomor 6 (line berwarna hijau muda) turun di stasiun Bir-Hakeim atau naik RER C (line kuning) turun di stasiun Champ de Mars. Perlu sedikit berjalan kaki maka sampailah di kaki Menara Eiffel. Atau bisa juga naik metro nomor 6 tapi turun di Trocadero. Kata orang-orang, disini lah kalau mau melihat best-view of Eiffel. Hehehe.. Dan memang bener sih. :) Dari sini, bisa dilanjutkan dengan jalan kaki melewati taman ke Menara Eiffelnya. Waktu itu cuacanya lagi bagusssss banget, udara hangat. Banyak orang piknik di sekitaran taman ini. Setelah melewati taman, kita masih harus jalan melewati jembatan, nahhhh dibawah jembatan ini lah Seine River yang terkenal itu. Hwuahhhhh... Pas disini, berasa banget romantisnya. Duduk di tepi sungai, bekgron-nya menara Eiffel. Dunia milik kami berdua. Hihihihi... Tidak jauh dari Seine River, sampailah kita di kaki Menara Eiffel. Apa saya naik ke atas? Enggak! Kenapa? Males antri beli tiketnyaaaa... Hahaha...
Duduk di taman sama Si Parjo sambil menikmati Baguette isi Ayam dan Keju dan memandang indahnya Eiffel sudah lebih dari cukup untuk saya.
Menara Eiffel (dok. tronela.blogspot.com) |
Pose Favorit :p (dok. tronela.blogspot.com) |
Antrian panjang loket untuk tiket naik Menara Eiffel (dok. tronela.blogspot.com) |
Seine RIver (dok. tronela.blogspot.com) |
Menara Eiffel dilihat dari Trocadero (dok. tronela.blogspot.com) |
Museum Louvre. Salah satu moment paling emotional buat saya, adalah ketika pertama kali saya masuk museum ini dan melihat ujung piramida kristal itu. Jadi berasa ada di scene The Da Vinci Code. Entahlah, saya merinding saking senengnya. Bener-bener pengen nangis, karena masih belum percaya kalau saya bisa pegang Piramida Inversee dengan tangan saya sendiri. I only saw it on film. Hehehe... katrok detected iki critane. Hahaha... Museum Louvre ini bisa ditempuh dengan metro line 1 (warna kuning), bisa turun di stasiun Palais Royal atau Louvre Rivoli. Tinggal jalan aja ikutin keramaian, kalau sepi gunakan mata hati, halah!! Hahaha.. Museum ini buka setiap hari KECUALI hari Selasa, mulai jam 9 pagi. Sayang beribu sayang, saya tidak berkesempatan masuk untuk melihat lukisan Monalisa secara langsung. Mungkin lain kali, sama sahabat saya yang ada rencana mbolang ke Eropa. Keep finger crossed! Mudah-mudahan teaser saya menggerakkan hatinya. Hahaha..
Pyramide Inversee (dok. tronela.blogspot.com) |
(dok. tronela.blogspot.com) |
Masih numpang narsis (dok. tronela.blogspot.com) |
(dok. tronela.blogspot.com) |
Gerbang masuk Jardin des Tuileries (dok. tronela.blogspot.com) |
Madame et Monsieur :p (dok. tronela.blogspot.com) |
Jardin des Tuileries (dok. tronela.blogpsot.com) |
Arc de Triomphe (dok. tronela.blogspot.com) |
Champ Elysees Avenue (dok. tronela.blogspot.com) |
Champ Elysees Avenue (dok. tronela.blogspot.com) |
No comments:
Post a Comment